PNP Arab Saudi kini memiliki peta dan program penelitian yang fokus pada data dan teknologi. Rencana tersebut dialihkan dari ambisi Pangeran Mohammed Bin Salman (MBS) untuk mendominasi teknologi global dalam upaya untuk meningkatkan persaingan untuk robot pertama di dunia.

Visiting Professor Anton Satria Probuwono dari King Abdulaziz University, Arab Saudi menyampaikan pidato dalam konferensi online bertajuk Computer Research & Information Systems of the 4th Revolution. Di antara mahasiswa yang berpartisipasi, Anton menjelaskan bahwa pemerintah Arab Saudi memfokuskan anak mudanya dalam berbagai bentuk program teknologi informasi (TI) dan pengembangan informasi dan komunikasi (TI). Perusahaan diharapkan dapat mengoperasikan 9.000 operasi di sektor swasta, jelasnya.

Teknologi Informasi Arab Saudi Di Pandang

Anton juga menyatakan kepuasannya dengan Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi, yang menghabiskan setidaknya 1.866 untuk pekerjaan teknis dan memberikan lulusan S-1 dengan sejarah 5 -10, atau sekitar 20 -40 triliun. Meski perannya baru, muncul dan gagal. Dipimpin oleh Drs. Yulherniwati, S.Kom., MT, Anton mengatakan, teknologi informasi dipandang sebagai ilmu yang fleksibel, mampu bekerja dengan teori-teori biologi, fisika, teknik, serta komputasi dan bisnis. Namun, meskipun sekolah-sekolah Arab Saudi tidak terpengaruh oleh pendanaan, tidak banyak yang diiklankan untuk ujian masuk perguruan tinggi.

Namun, hampir semua program belajar mengajar siswa, dengan keterampilan medis yang berbeda, bersifat informatif bagi semua siswa. Namun di sisi lain, ada sekolah lain yang menerima mahasiswa asing dan menawarkan program studi, seperti Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Sulaiman. Menurut kantor berita AFP, perusahaan AS yang memimpin proyek tersebut adalah Bechtel Corp., perusahaan konstruksi terbesar. Bechtel akan membangun dua kereta senilai 9,45 miliar.

Proyek Terbesar Dalam Sejarah Arab Saudi

Meski perusahaan Spanyol itu memiliki mayoritas BTP-FCC, yang akan memproduksi 3 kabel listrik senilai 7,88 miliar, setelah mengalahkan perusahaan Korea Selatan, Samsung namanya. Ada juga perusahaan Italia dengan lini pertama 5,21 miliar. Jalur tersebut menghubungkan bandara Riyadh dan mengangkut penumpang ke dan dari bandara. Negara kaya minyak itu berencana menghabiskan miliaran rupiah untuk pembangunan jembatan gurun.

Pemerintah Saudi telah mengumumkan proyek besar baru, jalur kereta api baru dari utara ke selatan. Proyek ini diperkirakan menelan biaya 50 miliar sekitar Rp 800 triliun. Kereta yang diberi nama High Speed ​​2 (HS2) itu akan menjadi proyek terbesar dalam sejarah Arab Saudi, dan akan berjalan selama 30 tahun ke depan. Pekerjaan akan dimulai dua kali, dimulai pada 2016 dan berakhir pada 2033.

Teknologi Penelitian Jangka Panjang

Pejabat Saudi mengakui pentingnya program tersebut bagi ekonomi Saudi, serta pertumbuhan perdagangan antara London dan kota-kota besar seperti Birmingham, Manchester dan Leeds. Sebagai bukti potensi global inovasi teknologi, Arab Saudi dan Badan Intelijen Negara (SDAIA) dan Teknologi China telah bermitra dengan Huawei untuk mengembangkan kemampuan Kecerdasan Buatan (AI), kata Anton. Huawei telah membangun peluang untuk mengintegrasikan AI ke dalam 5G, desain, cloud, dan aplikasi bisnis yang untuk sementara menang atas AI. Tanpa penggunaan 3G di Arab Saudi, 4G telah digantikan oleh 5G, jelas ayah dari seorang profesor di Robotic Laboratory, Japan Institute of Higher Science and Technology.

Anton menjelaskan, pendekatan penelitian Arab Saudi di dunia studi mendekati Saudi Arabian Vision 2030. Ia memaparkan bukti kuat untuk penelitian jangka panjang. kuti. Pemimpin Arab Mohammed bin Salman telah menyiapkan rencana untuk meninjau Visi 2030, dengan fokus pada teknologi informasi. Isu harga bahan bakar yang rendah telah mempersulit pemerintah dan industri tradisional untuk mencari pekerjaan bagi kaum muda. Dalam hal ini, Pangeran telah mengadakan berbagai perjanjian, seperti pengembangan teknologi utama Google, dan pendirian perusahaan keamanan.